Menelusuri Sejarah dan Potensi Desa Kubangdeleg: Dari Warisan Leluhur hingga Destinasi Wisata Masa Kini

Iklan bawah post

Dalam musyawarah tersebut, Ki Buyut Nurjan, tokoh dengan ilmu tinggi yang dikenal dengan ajian saepi angin, mematok batas wilayah dengan cakupan seperti segitiga, meliputi wilayah Pancar, Wanasaraya, dan Cihirup (Kabupaten Kuningan). Sejak saat itu, terbentuklah pedukuhan besar yang kini dikenal dengan nama Kubangdeleg.

Salah satu tokoh kunci dalam perkembangan desa ini adalah Buyut Karsilem, putra dari Buyut Nurjan. Ia dikenal sebagai pemuka agama Islam yang kharismatik dan disegani. Beliaulah yang memprakarsai pembukaan lahan di Blok Maja, yang kemudian disebut Kubang Putat.

Bacaan Lainnya

Pada masa awal, Kubang Putat hanya dihuni oleh 16 rumah, tersebar di beberapa blok seperti Blok Maja (7 rumah), Blok Erpah (1 rumah), dan Blok Dayeuh Leutik (1 rumah). Seiring berjalannya waktu, jumlah penduduk terus bertambah, hingga akhirnya dibutuhkan seorang pemimpin.

Pemimpin pertama Kubang Putat adalah Ki Syamsudin, pria asal Tambelang yang menikah dengan putri Buyut Karsilem. Atas restu dari Buyut Karsilem dan dukungan masyarakat, ia diangkat menjadi kuwu (kepala desa) pertama. Di masa kepemimpinannya, nama Kubang Putat secara resmi diubah menjadi Kubangdeleg.

Iklan dalam post

Pos terkait

Iklan bawah post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *