Misri, Minta KDM Bantu Pengobatan Kaki Gajah yang Dideritanya

Iklan bawah post

Semua berjalan lancar hingga suatu hari kakinya mulai membengkak dan sering terasa nyeri.

“Kalau dipakai kerja, bengkak lagi. Kalau istirahat, sedikit berkurang. Begitu terus setiap hari,” tuturnya mengenang.

Majikan yang iba akhirnya membawanya ke rumah sakit. Namun kondisi yang kian memburuk membuatnya dipulangkan ke Indonesia pada 2013. Sejak saat itu, jalan hidup Misri berubah drastis.

Sepulang ke Tanah Air, Misri sempat mendapat perawatan di beberapa rumah sakit, termasuk Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Ia juga mendapat dukungan dari Yayasan Rumah Teduh yang mendampingi pasien-pasien dengan penyakit berat.

Sempat muncul secercah harapan ketika seorang dokter memberi motivasi besar dan menjanjikan pemeriksaan lanjutan di luar negeri.

Namun, takdir berkata lain. Dokter tersebut meninggal dalam kecelakaan, membuat pengobatan Misri kembali terhenti.

“Padahal saya sudah punya harapan besar. Tapi setelah itu semua harus mulai dari awal lagi,” katanya dengan suara lirih.

Meski tubuhnya lemah, Misri tetap berusaha menjalani peran sebagai istri dan ibu dari dua anak. Aktivitasnya kini terbatas di dalam rumah, namun semangatnya untuk sembuh tidak pernah padam.

Iklan dalam post

Pos terkait

Iklan bawah post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *