Dan pembangunan ini, kata dia, mencakup tiga titik lokasi yang dinilai paling mendesak kondisinya.
“Untuk pemilihan lokasi berdasarkan tingkat kerusakan dan keluhan masyarakat. Sementara ini kita prioritaskan yang parah dulu. Ada tiga gang yang kondisinya paling rusak, dan itu yang kita garap lebih dulu,” katanya.
Sejauh ini, kata dia, dalam menyelesaikan atau melakukan pekerjaan seluruh jalan rusak di desa, adalah karena keterbatasan anggaran yang menjadi tantangan.
“Meskipun rencana pembangunan sudah tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes,red). Tapi untuk realisasinya, harus dilakukan bertahap,” katanya.
Untuk melengkapi pengerjaan pengaspalan jalan, Pemdes juga sudah mulai menyusun rencana pembangunan untuk tahun 2026, yang akan kembali dibahas dalam Musrenbangdes tahun depan.
“Beberapa opsi mulai dipertimbangkan seperti pembangunan saluran drainase, perbaikan jembatan, hingga penataan kawasan pemukiman. Itu akan dilkakukan setelah pengaspalan ini,” katanya.