Mengakhiri sambutannya, Kang Jahid menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan dalam penyelenggaraan rangkaian acara HSN 2025 dan mendoakan seluruh pihak yang telah membantu agar mendapatkan balasan terbaik dari Allah Swt.
“Semoga semua kebaikan panjenengan dibalas oleh Allah,” ungkapnya.
*Hikmah Hari Santri*
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cirebon, KH Aziz Hakim Syaerozie, menegaskan bahwa peringatan Hari Santri Nasional (HSN) bukan sekadar agenda seremonial tahunan, melainkan momentum penting untuk mengambil pelajaran berharga bagi para santri dan masyarakat.
Dalam sambutannya, Kiai Aziz mengingatkan bahwa ada dua hikmah besar yang harus dipahami dari peringatan HSN. Pertama, sejarah penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri tidak terlepas dari semangat para ulama dalam menghadapi agresi militer Belanda II yang melahirkan Resolusi Jihad.
“Pelajaran dari resolusi jihad adalah semangat mandiri yang tidak bergantung pada pihak lain. Kita sebagai penerus bangsa harus menjaga kemerdekaan dengan kekokohan dan tanggung jawab,” ujarnya tegas.








