OTA BANDUNG — Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menuturkan, penyaluran air bersih sudah dilakukan oleh Pemda Provinsi Jabar untuk menangani beberapa daerah yang mengalami kekeringan.
“Untuk (penyaluran) air bersih kerja sama dengan PDAM agar masyarakat jangan sampai kekurangan. Ini sudah disalurkan 954.000 liter ke delapan kabupaten kota,” ucap Bey Machmudin saat ditemui usai Rapat Pimpinan di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (2/9/2024).
Pemda Provinsi Jabar telah mengalokasikan Biaya Tak Terduga (BTT) Rp124 miliar untuk menangani kekeringan dan hal lain yang sifatnya kedaruratan.
Kekeringan di Jabar ini terjadi karena memasuki musim kemarau. Bey menyebutkan, ada satu kabupaten tanggap darurat, yaitu Kabupaten Bekasi.
“Kekeringan di Jawa Barat sudah ada satu kabupaten yang tanggap darurat dan 11 kabupaten kota siaga darurat. Provinsi juga (siaga darurat). Siaga darurat itu untuk mengingatkan karena masuk musim kemarau kekeringan,” ungkap Bey.
Bey mengatakan bagi daerah yang sudah masuk kategori tanggap darurat dapat menggunakan anggaran BTT untuk menangani berbagai hal kedaruratan di lapangan.
“Jadi anggaran BTT lebih mudah digunakan kalau ada kekeringan dan segala macam,” sebutnya.
Sebanyak 12 daerah yang mengalami kekeringan dengan status siaga darurat, yaitu Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, Kota Bekasi, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Karawang, Kabupaten Ciamis, Kota Depok, Kota Cirebon, dan Kabupaten Garut.
Tak hanya itu, Bey juga mengungkapkan bahwa ada 17 kabupaten dan kota di Jabar yang mengalami kebakaran lahan, namun jumlahnya lebih sedikit ketimbang tahun 2023.
“Kebakaran lahan sudah ada datanya di 17 kabupaten kota, tapi secara umum jumlahnya lebih rendah dari tahun lalu, mencakup 86,5 hektare lahan dari 17 kabupaten/kota,” tandasnya.