Selain itu, 150 warga lanjut usia, 200 remaja, dan 60 ibu hamil juga rutin mengikuti kegiatan ILP setiap bulannya.
Lebih lanjut, Nur menyampaikan bahwa Pemdes Rawaurip juga menaruh perhatian serius terhadap permasalahan stunting di wilayahnya.
Pemerintah desa bersama PKK dan Puskesmas Pangenan terus menjalankan program terpadu untuk menekan angka stunting.
Program tersebut meliputi pemberian makanan tambahan bergizi, pemantauan tumbuh kembang anak secara berkala, serta edukasi bagi orang tua mengenai pentingnya gizi seimbang dan pola asuh yang baik.
“Meskipun saat ini masih ada 25 kasus stunting di tahun 2025, kami tidak tinggal diam. Bersama Puskesmas dan pihak terkait, kami terus berupaya menekan angka tersebut melalui berbagai program kesehatan yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat,” tegasnya.
Kegiatan Posyandu ILP di Desa Rawaurip menjadi salah satu contoh nyata sinergi antara pemerintah desa, tenaga kesehatan, dan masyarakat dalam menjaga kesehatan bersama.
Melalui pendekatan terpadu dan kolaboratif, Pemdes Rawaurip berharap kualitas kesehatan warganya semakin meningkat dan angka stunting dapat terus ditekan.