Menurutnya, pembangunan PLTSa akan menjadi solusi strategis dalam menjawab dua persoalan besar sekaligus — pengelolaan sampah dan kebutuhan energi di masa depan.
Dede menegaskan, proyek PLTSa ini juga akan mendorong transformasi pola pikir masyarakat dari sekadar membuang sampah menjadi bagian aktif dalam sistem ekonomi sirkular.
“Kalau dulu sampah dianggap masalah, nanti justru bisa jadi sumber energi. Sampah punya nilai ekonomi dan manfaat besar bagi masyarakat jika dikelola dengan teknologi yang tepat,” katanya.
Dengan konsep ini, masyarakat tidak lagi memandang sampah sebagai beban, melainkan sebagai sumber daya baru yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan bersama.
Saat ini, DLH Kabupaten Cirebon tengah memasuki tahap persiapan teknis dan administrasi, bekerja sama dengan sejumlah lembaga dan mitra strategis.
Dede berharap proyek PLTSa tersebut dapat mulai direalisasikan pada tahun 2027 mendatang.
Selain menekan volume timbunan sampah, keberadaan PLTSa juga diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.








