Yeni menjelaskan, sebenarnya saat kejadian, terdapat satu petugas keamanan yang berjaga di depan pintu masuk vihara. Namun saat itu, petugas mengira bahwa pelaku hendak melakukan sembahyang.
Apalagi kata Yeni, saat itu juga terdapat satu orang yang sedang melakukan sembahyang di Altar, sehingga petugas keamanan tidak mencurigai akan terjadi pencurian.
” Saat itu memang sedang gerimis kecil, sehingga situasinya sepi. Hanya ada satu orang sedang sembahyang dan petugas keamanan di depan pintu masuk,” kata Yeni.
Setelah melakukan aksinya, kedua perempuan tersebut pergi dengan menggunakan sebuah kendaraan berwarna hitam. Namun pihaknya tidak bisa membaca plat noor mobil pelaku.
” Karena tersorot cahaya, jadi nomornya nggak bisa dibaca,” ujar Yeni.
Yeni mengungkapkan, umat Buddha di Kota Cirebon sangat kehilangan, dengan dicurinya Rupang Guan Ping dan Zhou Cang tersebut. Apalagi, tinggal dua minggu lagi, merupakan perayaan hari imlek.
Ia berharap, para pencuri rupang bisa dibukakan hatinya dan bisa mengembalikan rupang tersebut ke Vihara Dewi Welas Asih.