Petani Tebu Naungan PG Rajawali II Sindanglaut Kesulitan Akses KUR, Harga Tetes Anjlok

Iklan bawah post

“Cari penebang tebu sekarang susah sekali. Kemungkinan banyak yang sudah pindah profesi. Ini jadi masalah serius saat panen,” tambahnya.

Kondisi semakin diperparah dengan merosotnya harga tetes tebu (molase), salah satu produk turunan dari tebu yang biasanya menjadi sumber pendapatan tambahan bagi petani. Tahun ini, harga molase hanya Rp 1.700 per kilogram, turun drastis dari harga tahun lalu yang mencapai Rp 2.700 per kilogram.

Keluhan serupa disampaikan oleh petani lainnya, Rahmat. Ia mempertanyakan mengapa program KUR yang secara nasional disiapkan pemerintah untuk mendukung petani tebu, tidak dapat diakses di tingkat daerah.

“Pemerintah pusat sudah menyediakan program KUR untuk petani tebu dengan plafon sampai Rp 500 juta per petani. Tapi kenyataannya di sini, pihak bank tidak bisa menyalurkan. Kami tidak tahu kenapa,” kata Rahmat.

Rahmat menilai, kondisi ini sangat kontradiktif dengan semangat pemerintah dalam mencapai swasembada gula nasional, di mana petani seharusnya mendapat dukungan penuh, baik dari sisi modal, distribusi, hingga jaminan harga hasil panen.

Iklan dalam post

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *