Petani Tebu Naungan PG Rajawali II Sindanglaut Kesulitan Akses KUR, Harga Tetes Anjlok

Iklan bawah post

Para petani juga menyayangkan kebijakan impor molase yang dinilai semakin menekan harga tetes lokal. Mereka menduga kebijakan impor tersebut dibuka terlalu lebar, sehingga berdampak langsung pada merosotnya harga tetes produksi dalam negeri.

“Harga tetes sekarang sangat rendah. Ini diperparah oleh impor molase. Petani lokal makin tidak punya daya tawar. Tahun ini kondisinya lebih parah dari tahun lalu,” ujar Syafii.

Para petani berharap pemerintah daerah dan pusat segera turun tangan untuk menyelesaikan persoalan ini. Mereka meminta ada evaluasi menyeluruh terhadap mekanisme penyaluran KUR, serta regulasi yang mengontrol harga dan distribusi produk turunan tebu seperti tetes.

“Kalau kondisi seperti ini terus dibiarkan, petani tebu bisa gulung tikar. Swasembada gula yang diharapkan pemerintah pun tinggal mimpi,” pungkas Rahmat.

Foto : Petani tebu PG Sindanglaut, Rahmat dan Syafii, saat dikonfirmasi.

Iklan dalam post

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *