Eko menuturkan, berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun oleh pihak kepolisian, mendapati bahwa konten tersebut sebenarnya terjadi pada Desember tahun 2024 lalu.
Pihaknya juga mengaku sudah bertemu langsung dengan Pemerintah Desa Banjarwangunan, yang merupakan wilayah perumahan Lobunta, yang disebut sebagai lokasi kejadian.
” Kita sudah ketemu dengan perangkat desanya. Mereka menyebutkan bahwa kejadian itu, terjadi pada Desember 2024 lalu,” ujar Eko.








