Warga setempat pun mengaku resah karena genangan air yang muncul akibat luapan air Sungai Singaraja semakin parah dari tahun ke tahun. Air kerap meluber ke permukiman, lahan pertanian, dan jalan-jalan utama, sehingga mengganggu aktivitas dan menimbulkan kerugian ekonomi masyarakat.
Dengan demikian, Obor Cirtim bersama warga mendesak BBWS CC untuk segera turun tangan dan menjadikan Sungai Singaraja sebagai prioritas utama dalam program normalisasi sungai.
Mereka juga meminta adanya keterbukaan informasi publik terkait rencana dan anggaran pemeliharaan sungai Singaraja dan sungai lain yang ada di wilayah Cirebon Timur.
“Jangan tunggu korban atau kerugian lebih besar. BBWS harus bertanggung jawab. Kami akan terus mengawal isu ini sampai ada tindakan konkret,” tegasnya.
Warga Japura Kidul, Ahmad Syatori, yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Singaraja mengaku resah dan prihatin. Kondisi sungai yang terus memburuk membuat mereka hidup dalam kekhawatiran sepanjang tahun. Baik ketika musim hujan maupun musim kemarau.