“Akan tetapi juga, Ponpes Gedongan menjadi pusat pemberdayaan masyarakat. Bahkan memiliki peran aktif dalam kemerdekaan Republik Indonesia,” kata dia.
Bukti Ponpes Gedongan menjadi kiblat pendidikan islam juga, kata dia, tercatat dalam sebuah manuskrip yang terdapat di perpustakaan Belanda.
“Dalam manuskrip tersebut menyatakan bahwa Mbah Said, menjadi salah satu kiai paling berpengaruh dan kiai penting yang ada di wilayah Cirebon,” katanya.
Sementara peranan aktif Ponpes Gedongan dalam kemerdekaan Republik Indonesia, kata dia, dibuktikan dalam keterlibatan Ponpes Gedongan dalam perang Diponegoro pada tahun 1825/1830.
“Karena prinsip hidup yang mencerminkan anti kolonialisme dan anti penjajahan tersebut, berujung pada pemberhentian Mbah Said dari jabatannya sebagai Kadi di kesultanan Kasepuhan Cirebon,” kata dia.