“Masih ada narasi yang harus dilengkapi, termasuk penjelasan mengenai sejarah dari koleksi-koleksi di museum. Semua itu bukan hanya pajangan, tetapi bagian dari edukasi sejarah yang perlu mendapat sentuhan digital agar lebih mudah dipahami generasi muda,” ujarnya.
Menteri Kebudayaan juga menekankan pentingnya peningkatan tata pamer di seluruh museum di Indonesia. Ia ingin museum menjadi tempat yang hidup dan nyaman untuk belajar.
“Karena itu setiap tahun akan ada standarisasi dan penilaian, termasuk pada story line dan tata kelolanya. Keraton Kanoman bisa meneruskan penyempurnaan ini, dan kami siap mendukung hingga narasinya final dan siap dipromosikan secara luas,” tambahnya.
Tak lupa, Menteri Kebudayaan menyoroti potensi ekonomi budaya yang dapat dikembangkan melalui museum. “Museum harus menjadi penggerak ekonomi budaya. Miniatur koleksi atau elemen pusaka yang dikemas sebagai suvenir misalnya bisa menjadi daya tarik sekaligus sumber manfaat bagi masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Wali Kota Cirebon, Effendi Edo dalam sambutannya menyampaikan rasa hormat atas kehadiran Menteri Kebudayaan. “Terima kasih atas kehadiran Bapak di tengah-tengah kami. Kehadiran Bapak Menteri adalah penanda pengakuan dan dukungan nyata bagi Keraton Kanoman serta seluruh upaya pelestarian budaya di Kota Cirebon,” ujarnya.








