Sejarah Hari Santri: Mengenal Resolusi Jihad dan Makna di Balik Peringatannya

Kirab HSN 2023 di Kabupaten Cirebon Diikuti oleh Ribuan Santri
Kirab HSN 2023 di Kabupaten Cirebon Diikuti oleh Ribuan Santri
Iklan bawah post

Puncak Perlawanan: Pertempuran 10 November 1945
Dampak langsung dari Resolusi Jihad adalah meletusnya Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Pasukan Sekutu yang dipimpin Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby mendapat perlawanan sengit dari rakyat Indonesia, dengan para santri dan kiai sebagai ujung tombaknya. Pertempuran heroik yang berlangsung selama tiga minggu ini memakan banyak korban jiwa dari pihak Indonesia, tetapi berhasil menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa Indonesia pantang menyerah.

Peristiwa inilah yang kemudian melahirkan Hari Pahlawan. Tanpa semangat jihad yang digelorakan pada 22 Oktober, mungkin pertempuran 10 November tidak akan sehebat itu.

Bacaan Lainnya

Jalan Panjang Menuju Pengakuan Negara
Meskipun peran santri sangat besar, butuh waktu yang lama bagi negara untuk secara resmi mengakuinya. Usulan untuk menetapkan Hari Santri pertama kali mengemuka dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) dan masyarakat pesantren.

Barulah pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo, usulan ini diterima. Melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015, tanggal 22 Oktober secara resmi ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional. Penetapan ini dilakukan di halaman Istana Negara, dengan dihadiri oleh ribuan santri dari berbagai penjuru Indonesia.

Iklan dalam post

Pos terkait

Iklan bawah post