Sekolah Swasta Terdampak Sistem Zonasi, Guru SMP PGRI Karangsembung: “Kami Yakin Bisa Bertahan dan Berkembang Lagi”

Iklan bawah post

CIREBON – Dampak sistem zonasi dalam penerimaan siswa baru terus menjadi sorotan, terutama bagi sekolah swasta yang berada di daerah pinggiran. Senin (14/7/2025).

Salah satu yang terdampak adalah SMP PGRI Karangsembung, Kabupaten Cirebon. Sejak diberlakukannya sistem zonasi pada 2015, jumlah siswa yang mendaftar ke sekolah ini terus menurun drastis.

Juju, seorang guru di SMP PGRI Karangsembung, mengungkapkan bahwa minat masyarakat terhadap sekolahnya semakin menurun dari tahun ke tahun.

Saat ini, jumlah siswa yang masuk pada tahun ajaran baru hanya 15 orang. Padahal, sekolah memiliki kapasitas 10 rombongan belajar (rombel). “Kelas 1 hanya 15 siswa, kelas 2 ada 30, dan kelas 3 juga 30 siswa. Dulu, sekitar tahun 2002, sekolah ini punya 20 rombel. Sekarang hanya tersisa 3,” ujarnya prihatin.

Menurutnya, sistem zonasi menyebabkan siswa yang seharusnya bisa masuk ke sekolah swasta, lebih memilih sekolah negeri yang kini menambah jumlah rombel dan jalur penerimaan.

“Pasca SPMB, sekolah negeri malah nambah rombel. Jadi, efeknya ke sekolah swasta seperti kami sangat terasa. Anak-anak lebih memilih sekolah negeri karena dianggap lebih murah dan fasilitasnya lebih lengkap,” jelasnya.

Iklan dalam post

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *