Trotoar Dipenuhi PKL dan dipasangi Billboard, Sementara Jalan Amblas Dibiarkan Berbulan-Bulan

Iklan bawah post

Ia menambahkan, jika kerusakan tersebut berada dalam kewenangan Dinas PUTR Kabupaten Cirebon, DPRD akan mendorong percepatan penanganannya.

“Jika kewenangannya di Dinas PUTR, maka kami akan tindak lanjuti,” tegasnya.

Selain gorong-gorong ambruk, trotoar di sepanjang jalan tersebut juga disoal warga. Trotoar yang seharusnya menjadi jalur pejalan kaki justru dipadati PKL, membuat masyarakat harus berjalan di badan jalan yang sudah sempit.

Billboard Puskesmas Lemahabang yang berdiri tepat di tengah trotoar turut dinilai sebagai pemicu kesemrawutan. Posisi reklame yang menyalahi fungsi fasilitas umum membuat kawasan tersebut terlihat semrawut dan tidak aman.

Sumarji, warga Pengarengan yang berjualan persis di depan gorong-gorong ambruk, menyebut kerusakan tersebut kerap menyebabkan kecelakaan, terutama saat hujan.

“Soal jalan rusak itu, sering terjadi kecelakaan. Kalau hujan, air menggenang. Jalan rusak, gorong-gorong ambruk, ditambah musim hujan. Maka kondisinya semakin parah,” ujarnya.

Ia menambahkan, kerusakan ini sudah berlangsung berbulan-bulan tanpa penanganan. “Pemerintah terkesan tidak peduli dengan ambruknya gorong-gorong di tengah jalan itu,” katanya.

Iklan dalam post

Pos terkait

Iklan bawah post