Kemacetan mengular hingga ratusan meter dari dua arah. Proses evakuasi sempat mengalami kesulitan karena posisi truk yang tepat berada di tengah terowongan serta bobot kendaraan yang sangat berat.
Warga yang melintasi jalur tersebut pun mengaku kesal. Salah satunya, Asrori, warga Desa Kendal, menyebut kejadian seperti ini seharusnya tidak terjadi jika pengemudi mematuhi rambu yang ada.
“Ini jelas kesalahan sopir. Rambu batas tinggi sudah jelas, tapi tetap dipaksakan. Kami sebagai pengguna jalan berharap ada tindakan tegas agar kejadian seperti ini tidak terulang,” katanya.
Pihak kepolisian masih melakukan penanganan di lokasi dan mengatur lalu lintas dengan sistem buka-tutup jalur.
Mereka juga mengimbau para pengemudi kendaraan bertonase besar untuk tidak melintas di bawah terowongan jika melebihi batas tinggi yang telah ditentukan.