Teras Warga, Bandung – Generasi Z dan milenial jadi pemilih dengan jumlah terbanyak di Pemilu 2024. Diprediksi, jumlah pemilih yang masuk kategori pemilih pemula itu mencapai lebih dari 50 persen dari total pemilih di seluruh Indonesia.
Besarnya jumlah pemilih generasi Z dan milenial ini membuat literasi politik dan kesadaran digital penting ditekankan. Hal tersebut diungkapkan Santy Indra Astuti, Program Manajer Tular Nalar, sebuah platform pelatihan literasi digital.
“Tujuan kita sebenarnya, semacam ajang informasi untuk pertemuan Tular Nalar dengan media yang ada di Jabar, sebagai salah kantung pemilih pemula paling banyak di Indonesia,” kata Santy usai Talkshow Kepekaan Digital Pemilih Pemula di Kota Bandung, Sabtu (25/11/2023).
Lewat talkshow itu, Santy mengungkapkan, Tular Nalar ingin memberi edukasi bagi kelompok rentan dalam Pemilu. Dia menyebut, pemilih pemula dan lansia adalah kelompok yang paling rentan.
“Kebetulan dalam konteks politik yang rentan itu adalah pemilih pemula dan lansia,” ujarnya.
Dia menuturkan kepekaan digital bagi pemilih pemula jelang Pemilu sangat penting diperhatikan. Sebab tidak dipungkiri jika informasi yang tersebar di dunia digital sangat beragam dan tentunya tidak semua sesuai dengan fakta.
“Sangat penting, karena ada empat hal tadi yang menjadi kor nya Tular Nalar. Pertama adalah periksa fakta, kemudian konsultasikan pada sumber yang benar, mampu menavigasi informasi sehingga bisa memilih informasi yang penting bagi dirinya, terkahir adalah resiliansi informasi,” jelas Santy.
“Ada kewajiban yang harus mereka miliki dan kemampuan sebagai bagian dari masyarakat digital, itu yang kita maksudkan di situ. Kepekaan atau sensitivitas untuk mengenali apa yang tejadi dan menavigasi dirinya sebaik-baiknya dalam situasi tersebut,” ujarnya menambahkan.
Di tempat yang sama, Ketua Umum Relawan TIK Fajar Eri menambahkan, apa yang dilakukan Tular Nalar kepada pemilih pemula punya tujuan untuk mengamankan ranah digital selama Pemilu dari hal-hal yang bisa memecah belah.
“Mengamankan ranah digital, tidak untuk mengarahkan pemilihan, tapi untuk mengamankan ranah digital selama pemilu. Kepekaan digital hanya ada di generasi muda, di pemilih pemula,” singkatnya.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Bandung Suharti mengatakan, edukasi politik kepada generasi Z dan milenial akan berjalan efektif ketika dilakukan melalui digital. Menurutnya 53 persen di Pemilu 2024 pemilih adalah pemilih pemula.
“Karena 53% dari pemilih kita adalah generasi milenial, generasi Y dan Z, jadi hampir setengah lebih pemilih kita adalah generasi milenial yang sudah sangat dekat dengan dunia digital,” pungkasnya.