Pada tanggal 7 Juli 2025, pasien sebenarnya sudah diperbolehkan pulang. Namun saat itu, pihak keluarga masih belum ada kepastian mengenai pembiayaan.
Katibi menjelaskan, bahwa orang tua dari RJ ini sudah berpisah. Sejak kecil, RJ diasuh oleh ibunya. Sedangkan saat berada di rumah sakit, RJ ditunggu oleh ayah kandungnya. Sehingga ketika komunikasi terkait biaya, selalu menunggu jawaban dari isterinya terlebih dahulu.
“Saat itu, ayahnya selalu bilang, nanti menunggu apa kata ibunya,” ujar Katibi.
Pihaknya kemudian menjelaskan, jika pasien terus berada di rumah sakit, maka tanggungan pembiayaan akan terus bertambah. Sehingga akhirnya disepakati, bahwa pelayanan rumah sakit dihentikan.
Keluarga juga kata Katibi, sudah sepakat, bahwa untuk makanan, sudah tidak bisa difasilitasi oleh rumah sakit, namun beli secara pribadi.
“Kami sudah jelaskan,bahwa nanti untuk makan, beli sendiri,” kata Katibi.
Jadi, kata Katibi, selama masih resmi menjadi pasien, semua fasilitas dan pelayanan dipenuhi dengan baik. Ia juga membantah masalah infus yang kosong terpasang selama tiga hari.