Hari Santri, kata dia, harus diperingati agar terus mengingat peran kiai, ulama, dan santri dalam memperjuangkan kemerdekaan.
“Dan terkait Haul Pangeran Sindang Garuda, ini menjadi pengingat kita dan terutama para generasi muda untuk bersama-sama menjaga tradisi dengan mengadakan haual sesepuh dan ulama,” ujarnya.
Kuwu Astanajapura, Mohamad Jaelani Sidik, dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga atas terlaksananya kegiatan ini.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu merealisasikan acara ini. Peringatan HSN dan Haul Pangeran Sindang Garuda menjadi pengingat bagi kita semua akan jasa para ulama dan leluhur. Saya berharap kegiatan seperti ini diselenggarakan rutin dan lebih meriah setiap tahun,” katanya.
Peringatan HSN dan Haul Pangeran Sindang Garuda di Astanajapura tidak hanya menjadi momen religi, tetapi juga mempererat silaturahmi, menumbuhkan semangat nasionalisme, serta memperkokoh nilai-nilai ke-NU-an di tengah masyarakat.
