“Kalau cuma tambal sulam, hasilnya ya begitu-begitu saja. Malah kadang makin rusak. Harusnya dilakukan perbaikan total,” ujarnya.
Warga lain, Nodin, mengungkapkan kekesalannya dengan cara unik. Sebagai bentuk protes terhadap lambannya tindakan pemerintah, dirinya bersama warga lain menanam pohon pisang dan memelihara ikan lele di genangan air di tengah jalan rusak di Desa Sidamulya.
“Ini cara kami menyindir pemerintah. Kalau jalan tidak diperbaiki juga, ya sekalian saja dijadikan kolam ikan,” kata Nodin dengan nada kesal.
Menurutnya, kerusakan parah tidak hanya terjadi di wilayah Sidamulya saja, tetapi juga di beberapa desa lain di sepanjang jalur Mertapada–Munjul.
Warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan melakukan perbaikan menyeluruh, bukan sekadar tambal sulam. Jalan tersebut merupakan akses utama bagi masyarakat dalam kegiatan ekonomi dan sosial.
“Kami ingin jalan ini diperbaiki total. Karena ini akses penting, bukan hanya untuk warga Sidamulya, tapi juga desa-desa lain di sekitar sini,” tambah Nodin.