Sekitar pukul 09.00 WIB, Sri Riyatna mendatangi lokasi sesuai pesan suaminya. Betapa terkejutnya ia saat menemukan korban sudah tergantung di besi penghubung lorong toilet sekolah dengan kain slendang yang dikalungkan di leher.
Ia segera meminta bantuan warga sekitar dan melaporkan peristiwa itu kepada pihak kepolisian.
Petugas dari Polsek Indramayu, Unit Inafis, dan Tim Medis UPTD Puskesmas Margadadi segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan pemeriksaan awal.
“Hasil pemeriksaan medis menyebut tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Namun terdapat bekas jeratan di leher, lidah menjulur, serta tanda-tanda fisiologis lain yang menguatkan dugaan korban meninggal akibat gantung diri,” jelas AKP Indrie Hapsari.
Dari hasil penyelidikan awal, pihak keluarga menyatakan bahwa korban diduga mengalami depresi akibat tekanan ekonomi. Berdasarkan keterangan anak korban, Muhammad Taufik Hidayat, ayahnya tengah terlilit utang di salah satu bank dengan nilai mencapai sekitar Rp250 juta, serta utang pribadi senilai Rp30 juta yang belum terlunasi.








