Sementara itu, Sutrisno, salah satu anggota karang taruna, mengungkapkan berbagai kendala yang dihadapi selama mengelola sampah di desa.
Mulai dari armada pengangkut yang rusak, TPST yang menumpuk, hingga tidak adanya dukungan anggaran operasional sebagai awalan.
“Kami memang menarik retribusi dari warga, tapi hasilnya tidak cukup untuk menutupi biaya operasional seperti bensin, gaji pengangkut, dan perawatan kendaraan. Sekarang armada juga mogok, jadi kami berharap Pemdes segera turun tangan memperbaikinya,” ungkapnya.
Menurut Sutrisno, beberapa anggota karang taruna bahkan terpaksa berhenti karena tidak mendapatkan umpan balik atau dukungan yang layak atas kerja keras mereka.
Menanggapi berbagai masukan tersebut, Kuwu Japura Kidul, Heriyanto, menyatakan bahwa pemerintah desa akan menindaklanjuti aspirasi masyarakat. Ia memastikan bahwa perbaikan armada pengangkut sampah akan segera dilakukan dalam waktu dekat.
“Terkait armada pengangkut sampah, kami sudah pikirkan dan akan segera diperbaiki. Sedangkan untuk pembangunan jalan di gang-gang desa, insyaallah akan kami anggarkan tahun depan,” jelas Heriyanto.
