49 Warga Kabupaten Cirebon Jadi Transmigran, Fasilitasnya Mencengangkan

Bupati Cirebon melepas 46 Transimgran asal Kabupaten Cirebon
Iklan bawah post

Cirebon : Sebanyak 49 jiwa dari 20 Kepala Keluarga (KK) asal Kabupaten Cirebon, mengikuti program transmigrasi di Sulawesi Barat. Keberangkatan calon transmigran ini, dilepas oleh Bupati Cirebon Imron, di Pendopo Bupati Cirebon, Selasa 11 Oktober 2022.

Imron mengatakan, bahwa para peserta transmigrasi ini, akan mendapatkan fasilitas yang sudah dipersiapkan oleh pemerintah. Beberapa fasilitas diantaranya yaitu, lahan tambak dan rumah.

Lahan tambak yang akan dimiliki oleh masing-masing keluarga, yaitu seluas setengah hektare. Sedangkan rumah yabg sudah disediakan, memiliki luas 250 meter.

” Nanti difasilitasi tambak udang yang bisa dimanfaatkan oleh para peserta transmigrasi dan juga rumah tinggal” kata Imron.

Jika tambak tersebut masuk masa panen, pemerintah juga sudah bekerjasama dengan sejumlah pengusaha, untuk bisa membeli hasil budidayanya itu.

Imron berharap, warga yang mengikuti program transmigrasi ini bisa sukses dan memperbaiki kesejahteraan dan perekonomiannya.

“Yang terpenting harus ulet dan banyak berdoa,” ujar Imron.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Cirebon, Novi Hendrianto mengatakan, jumlah peserta transmigrasi di Kabupaten Cirebon, merupakan terbanyak Se-Indonesia.

Oleh karena itu, sebelum dilakukan pemberangkatan, juga dilakukan pengecekan dan kunjungan dari kementrian pusat. Calon peserta transmigrasi juga, mendapatkan pelatihan terlebih dahulu, sebelum berangkan ke Sulawesi.

“Ada pelatihannya terlebih dahulu sebelum berangkat,” kata Novi.

Novi juga menambahkan, selain mendapatkan tambak seluas setengah hektare dan rumah seluas 250 meter, para peserta transmigrasi juga mendapatkan lahan kosong yang bisa digunakan untuk bercocok tanam.

Selain itu, pemerintah juga memberikan fasilitas lainnya, seperti kebutuhan hidup selama satu tahun di lokasi transmigrasi

Menurut Novi, program transmigrasi kali inu, berbeda dengan sebelumnya. Karena semua kebutuhan baik itu untuk kehidupan ataupun administrasi, sudah difasilitasi oleh pemerintah.

“Semuanya sudah beres, tinggal berangkat. Bahkan sekarang berangkatnya bukan dengan kapal laut, tapi menggunakan pesawat,” kata Novi.

Iklan dalam post

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *