Cirebon – Menghadapi musim kemarau, lahan pertanian di Kabupaten Cirebon mengalami kekeringan yang berdampak pada gagal panen. Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Hj. Samsina, S.Hut, M.Si memaparkan beberapa solusi untuk mengatasi permasalahan ini.
Menurut Nina sapaan akrabnya Hj. Samsina, Dinas Pertanian telah menyiapkan beberapa langkah konkret untuk menanggulangi dampak negatif musim kemarau, di antaranya, optimalisasi pemanfaatan embung untuk irigasi pertanian.
“Memastikan jaringan irigasi berfungsi dengan baik, jangan ada benda yang dapat menyumbat saluran air,” katanya. Kamis (11/7/2024)
Pihaknya juga memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada petani tentang teknik bertami yang lebih efisien dalam penggunaan air.
“Kami mengedukasi petani mengenai jenis padi yang lebih tahan terhadap kondisi kekeringan,” ungkap Nina.
Selain itu, untuk mempertahankan stabilitas produksi pertanian dan ketahanan pangan, Dinas Pertanian berupaya meningkatkan produktivitas dan luas tanam serta panen melalui peningkatan indeks pertanaman per tahun.
“Upaya diharapkan dapat membantu mengimbangi kehilangan lahan akibat alih fungsi dan memastikan hasil pertanian tetap optimal,” jelas Nina.
Pasalnya, luas lahan pertanian di Kabupaten Cirebon terus menyusut pada setiap tahunnya. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 luas lahan pertanian mencapai 84.892 hektar.
“Data terbaru tahun 2023 mencatat luas lahan pertanian di Kabupaten Cirebon mencapai 53.174 hektar, penurunan akibat alih fungsi lahan menjadi perumahan, pabrik, dan jalan,” tutup Nina.