Cirebon : Pondok Pesantren Buntet Cirebon membuat gerakan santri peduli gizi. Gerakan tersebut ditandai dengan gerakan makan telur bersama-sama, yang diikuti oleh sekitar seribuan santri di pondok pesantren tertua di Cirebon itu, Selasa 31 Agustus 2024, malam.
Kegiatan yang diselenggarakan di GOR Mbah Muqoyyim ini, mengajak sekitar seribu lebih santri yang hadir, untuk secara bersama-sama memakan telur rebus yang sudah disediakan.
Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Pondok Buntet Pesantren, KH. Salman Al-Farisi mengatakan, gerakan ini memang dilakukan oleh Pondok Buntet Pesantren, untuk lebih memberikan kesadaran kepada para santri, untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi.
Menurut Salman, para santri yang mayoritas masih berada dikalangan remaja, sangat membutuhkan asupan nutrisi dan juga makanan yang bergizi, agar kedepannya nanti, bisa menjadi penerus bangsa yang berkualitas.
” Jadi bukan hanya kenyang, tapi harus makanan yang bergizi. Hal ini karena bisa berdampak terhadap kualitas generasi muda nantinya,” kata Salman.
Salman sendiri menuturkan, bahwa pihaknya memilih telur sebagai salah satu simbol makanan yang bergizi, dikarenakan telur mudah didapatkan dan bisa dikonsumsi dengan berbagai bentuk.
Telur juga menurut Salman, memiliki banyak kandungan yang bermanfaat, sehingga pada malam ini, Pondok Buntet Pesantren mengajak para santrinya untuk memakan telur.
Salman juga menambahkan, jika memang ada program makan bergizi gratis dari pemerintah, maka program tersebut tidak hanya diterapkan pada lembaga pendidikan formal saja, melainkan juga untuk pondok pesantren.
” Karena para santri juga usia pelajar, sehingga perlu adanya dukungan makanan yang bergizi,” ujar Salman.
Sekretaris Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian drh. Makmun, mengapresiasi inisiasi yang dilakukan oleh Pondok Buntet Pesantren ini.
Makmun mengatakan, gerakan makan bergizi terutama telur ini, sangat baik untuk para santri. Karena menurut Makmun telur memiliki komposisi yang sangat baik bagi kesehatan.
“Karena telur sumber protein hewani yang lengkap. Ada protein, vitamin dan omega 3,” kata Makmun.
Dengan mengkonsumsi telur, hal ini juga bisa mendukung aktivitas dari para santri, yang saat ini sedang mengenyam pendidikan di pesantren.
Bahkan Makmun mengungkapkan, jika makan telur sudah dibudayakan sejak kecil, maka bisa mencegah terjadinya stunting.
“Karena salah satu penunjang pertumbuhan adalah protein. Jika dibiasakan sehari memakan dua butir telur, maka stunting bisa dicegah,”ujar Makmun.
Makmun juga menyebut, bahwa stok telur di Indonesia mengalami surplus setiap tahunnya, hingga mencapai ratusan ribu ton.
Hal tersebut membuat telur cukup mudah didapatkan dan dikonsumsi. Hal ini juga, yang membuat telur menjadi salah satu komoditi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
” Telur itu mudah dicerna dan mudah diolah. Sehingga sangat tepat menjadi pilihan masyarakat,” kata Makmun.
Foto : Kegiatan Pesantren Peduli Gizi dengan makan telur di Pondok Buntet Pesantren Cirebon.