PJ Bupati Cirebon Tinjau Kesiapan Desa Karangwangi untuk Lomba P2WKSS Tingkat Jawa Barat

PJ Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya didampingi Kepala DPPKBP3A Kabupaten Cirebon, Eni Suhaeni saat meninjau Lokus P2WKSS di Desa Karangwangi, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon.
Iklan bawah post

Cirebon – Penjabat (PJ) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, melakukan peninjauan langsung ke Desa Karangwangi guna memastikan kesiapan masyarakat desa tersebut dalam menghadapi lomba Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) tingkat Provinsi Jawa Barat. Desa Karangwangi dipilih sebagai perwakilan Kabupaten Cirebon dalam kompetisi tersebut.

 

Bacaan Lainnya

“Kami melakukan rechecking persiapan penilaian P2WKSS di Desa Karangwangi. Ini adalah langkah penting agar desa bisa berkompetisi dengan baik di tingkat provinsi,” ungkap Wahyu Mijaya saat kunjungannya, Rabu (2/10/2024)

 

Lebih lanjut, Wahyu menekankan pentingnya keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam mempersiapkan diri untuk lomba ini.

 

“Kami ingin memastikan bahwa persiapan di desa sudah matang dan semua yang berkontribusi di sini, terutama para ibu, siap berpartisipasi. Harapan kami, program ini tidak hanya berhenti pada lomba, tetapi menjadi landasan keberlanjutan bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya di Desa Karangwangi dan Kabupaten Cirebon,” tambahnya.

 

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon, Eni Suhaeni, juga menegaskan bahwa program P2WKSS bertujuan memberdayakan perempuan dalam berbagai aspek kehidupan.

 

“Program P2WKSS ini bertujuan meningkatkan peran perempuan di bidang pendidikan, ekonomi, sosial, dan hukum. Berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan instansi terkait lainnya telah memberikan intervensi di Desa Karangwangi sebagai bagian dari lokus P2WKSS,” jelas Eni.

 

Ia juga menyampaikan bahwa evaluasi sementara menunjukkan sekitar 47 persen program telah terealisasi, meskipun ada beberapa kendala terkait penurunan anggaran yang baru akan cair pada triwulan ketiga dan keempat.

 

Indikator penilaian dalam program ini mencakup berbagai aspek, mulai dari peningkatan pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga pembangunan sarana dan prasarana. “Jalan desa yang sebelumnya rusak kini sudah diperbaiki, termasuk program rutilahu dan distribusi bibit tanaman untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Eni.

Iklan dalam post

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *