Perburuan Tikus Pembawa Leptospirosis: Dua Hari Warga Melakasari Tak Menyerah

Iklan bawah post

CIREBON – Kegelisahan masih menyelimuti warga Desa Melakasari, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon. Sudah dua hari berturut-turut, warga bahu-membahu bersama perangkat desa menyisir sudut-sudut kampung mereka mengejar seekor tikus botak, tua, dan tak biasa. Tikus yang oleh petugas kesehatan disebut sebagai “pembawa bakteri leptospirosis.” Sabtu (15/06/2025).

Hari kedua perburuan. Lima ekor tikus berhasil ditangkap, menambah jumlah hasil tangkapan dari hari sebelumnya menjadi 12 ekor. Namun bukan itu yang dicari warga.

“Belum ada satu pun yang memenuhi ciri tikus pembawa leptospirosis,” kata Kuwu Melakasari, Sochibi, saat ditemui di sela-sela pencarian.

Menurut keterangan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, tikus pembawa bakteri leptospirosis memiliki ciri fisik yang sangat mencolok. Yakni botak, tanpa bulu, sudah mendekati kematian namun masih berkeliaran.
Ciri itulah yang membuat warga semakin waspada.

“Khawatirnya kalau tikus itu ditemukan lalu dipukul, darahnya bisa menyebar dan membahayakan warga. Maka kami sepakat, pencarian akan dilanjutkan dengan jebakan racun tikus yang lebih aman,” ujar Sochibi.

Iklan dalam post

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *