Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Fazar Supriadi Sentosa, menyatakan bahwa malam anugerah ini merupakan bentuk apresiasi atas kinerja program Bangga Kencana di berbagai daerah di Jawa Barat.
“Penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi kader di daerah untuk menjalankan tugas dengan lebih baik, sehingga target penurunan stunting bisa tercapai,” ungkapnya.
Dalam laporan perkembangan stunting di Jawa Barat, Fazar mengungkapkan bahwa prevalensi stunting berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) mengalami kenaikan dari 20,2 persen menjadi 21,7 persen.
Namun, data dari aplikasi e-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) menunjukkan penurunan dari 9 persen menjadi 6,1 persen.
“Data ini menjadi acuan bagi kami dalam melakukan intervensi pencegahan stunting di Jawa Barat. Intervensi yang konsisten dan menyeluruh sangat diperlukan agar tidak muncul kasus stunting baru,” tambah Fazar.
BKKBN Jabar melakukan intervensi stunting dari hulu hingga hilir, mulai dari memperhatikan gizi dan kesehatan remaja putri hingga mengawasi proses 1000 hari pertama kehidupan. Pendampingan juga dilakukan pada balita yang terindikasi stunting oleh kader di lapangan.