Menurutnya, ada beberapa penyakit kepemimpinan. Pertama, kata dia, ketidaktahuan. Seorang pemimpin jika ingin selamat dunia akherat, harus mengetahui apa yang akan dikerjakan. Minimalnya menguasai aturan-aturan, ada aturan yang dibuat oleh Allah dan aturan yang dibuat oleh manusia.
“Kedua, arogansi atau sombong. Hal ini harus dihindari oleh seorang pemimpin. Karena dengan sikap arogan akan melakukan tindakan yang sewenang-wenang. Dan kalau sudah sewenang-wenang, maka akan berperilaku koruptif,” kata dia.
Ketiga, in efisiensi atau boros. Sikap boros yang dilakukan oleh seorang pemimpin, akan berdampak pada pola hidup yang tidak sederhana dan selalu menghamburkan uang. Padahal penghasilan gajinya sudah bisa ditakar. Dan karena memiliki sikap in efisiensi, maka cenderung akan melakukan perilaku korupstif karena tuntutan hidup boros,” katanya.
Kemudian, kata dia, selanjutnya yang ke empat, yakni apatis atau masa bodoh terhadap bawahan atau atasan. Tapi jika saling mengingatkan dalam kesabaran dan kebenaran, insya allah, kata dia, akan terhindar dari perilaku koruptif.