Ia kembali menegaskan bahwa saat rapat pleno berlangsung, hal itu sudah disampaikan, bahwa dirinya akan melakukan reshuffle.
“Saya sampaikan permohonan maaf. Karena itu bukan kehendak sendiri. Tapi sesuai dengan aturan,” katanya.
Adapun terkait keuangan yang disinggung oleh pengurus yang tak terima di-reshuffle, ia menyebut bahwa anggaran KONI di awal masa jabatannya sebesar Rp950 juta.
Rinciannya penggunaannya kata dia, yakni digunakan untuk stimulus Cabang Olahraga (Cabor) sebesar Rp 500 juta. Lalu untuk honor pengurus KONI sebesar Rp 279 juta, honor staff sebesar Rp 42 juta, dan kesekretariatan Rp 24 juta, dan sisa Rp 23 juta yang berada di dalam rekening KONI Kabupaten Cirebon.
“Sisanya, tinggal Rp. 23 juta ada dalam rekening KONI. Karena ada 4 Cabor tidak mengambil stimulan. Pertanyaannya, ketua ngambil dari mana? Kecuali anggarannya Rp5 miliar,” ucapnya.
Sutardi menilai kejadian ini adalah hal wajar dan biasa yang menjadi dinamika pada sebuah organisasi. Tapi, kembali lagi pada kinerja, bahwa aturanlah yang memangkas mereka untuk keluar.