Mahasiswa UI BBC Ciptakan Sabun Cuci Piring dari Minyak Jelantah

Mahasiswa UI BBC sedang mempraktikkan cara membuat sabun cuci piring dari limbah minyak goreng kepada masyarakat.
Iklan bawah post

Cirebon – Mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon (UI BBC) membuat gebrakan baru dengan mengubah minyak jelantah menjadi sabun cuci piring, sebuah inovasi yang mendapat sambutan hangat dari masyarakat Desa Kebarepan, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon.

 

Bacaan Lainnya
Iklan dalam post

Dalam kegiatan KPM yang berlangsung di Desa Kebarepan, para mahasiswa mempraktikkan pembuatan sabun cuci piring dari minyak bekas di hadapan warga setempat. Langkah ini disambut antusias oleh masyarakat yang melihatnya sebagai peluang untuk menghemat pengeluaran rumah tangga.

 

Kepala Desa Kebarepan, Titi Suherti, memberikan apresiasi tinggi atas inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa KPM UI BBC. “Program ini sangat bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Minyak jelantah yang biasanya dibuang kini bisa dimanfaatkan lebih baik,” ujarnya. Sabtu (27/7/2024).

 

Titi juga menyatakan bahwa program ini akan dimasukkan ke dalam program PKK Desa Kebarepan.

 

Ketua kelompok KPM UI BBC Desa Kebarepan, Firman Saputra, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program KPM berbasis ABCD (Asset Based Community Development) yang bertujuan untuk mengabdikan mahasiswa kepada masyarakat.

 

“Kegiatan ini adalah upaya pemanfaatan limbah rumah tangga untuk mengurangi pencemaran dan mengembangkan ekonomi kreatif,” ungkap Firman.

 

Proses pembuatan sabun cuci piring dari minyak jelantah ini cukup sederhana dan menggunakan bahan yang mudah didapatkan, seperti 500 ml minyak jelantah, 80 gram soda api, 200 ml air, dan pewangi pakaian.

 

“Campurkan semua bahan ke dalam wadah, aduk hingga mengental, dan pastikan semua alat yang digunakan tidak berbahan logam,” jelas Firman.

 

Firman menambahkan bahwa masyarakat sangat tertarik dengan program ini dan melihatnya sebagai peluang ekonomi baru. “Alhamdulillah, program ini diminati masyarakat dan memberikan nilai ekonomi bagi mereka,” ucapnya.

 

Dengan inovasi yang mudah diikuti dan bahan yang terjangkau, mahasiswa KPM UI BBC berharap program ini dapat menjadi alternatif untuk mengembangkan ekonomi kreatif di masyarakat, sekaligus membantu mengurangi pencemaran lingkungan.

Iklan dalam post

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *