Seiring perjalanan karatenya, Malini terus menunjukkan hasil yang memuaskan di berbagai kejuaraan. Namun, kisah hidupnya tak selalu mulus.
Mimpi Menjadi Tentara Pupus
Tak hanya karate, Malini punya cita-cita lain: menjadi seorang tentara. Pada bulan Juli 2024, ia mencoba mendaftar, namun harus menelan kekecewaan. Harapannya menjadi prajurit kandas hanya karena tinggi badannya kurang dua sentimeter dari syarat yang ditetapkan.
“Dari tes tinggi badan, saya tidak lulus. Tinggi saya 155 sentimeter, sedangkan minimal harus 157,” ceritanya dengan nada getir.
Meski impiannya menjadi tentara tak terwujud, semangat Malini tak pernah padam. Kini, dia memilih untuk berbagi ilmu karate dengan melatih anak-anak di sekitar desanya. Dari sini, Malini menemukan jalan baru yang memberinya harapan.
Cahaya Baru: Tawaran Pendidikan
Harapan itu datang dari sosok Kepala Desa Karangsuwung yang mendengar kisah Malini. Setelah mengetahui bahwa warganya adalah juara dunia karate, sang kepala desa menawarkan sesuatu yang tak terduga: kesempatan kuliah gratis.