PJ Bupati Dedi Supandi Dorong Majalengka Mandiri di Sektor Ekspor

Iklan bawah post

Terlebih, Dedi menyampaikan, bedasarkan data Disadagin terdapat 21 perusahaan yang mengalami kendala lantaran izin ekspor harus dilakukan di Cirebon.

“Sehingga branding-nya yang terjadi yaitu branding Cirebon. Otomatis kalau masuk dari sana, devisanya juga berarti devisa Cirebon,” katanya.

Bacaan Lainnya

Dedi juga mengaku telah menjalin komunikasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jabar. Di antaranya, dia menyampaikan tentang harapan sejumlah pegiat industri kreatif di Kabupaten Majalengka tersebut.

“Apalagi bandara kita sudah siap, infrastruktur kita sudah siap semua sarana untuk yang lain juga sudah siap, saya pikir sudah saatnya izin dikeluarkan oleh Majalengka,” katanya.

Dengan mendapatkan izin dari daerah lain, maka devisa maupun hasil pajak tidak masuk ke Kabupaten Majalengka. Padahal, Dedi mengatakan, sumber potensi dan kegiatan industri kreatif tersebut berada di Majalengka.

“Saya yakin dengan kondisi seperti itu kalau (izin) dilakukan di Majalengka, devisanya naik, penghitungan produk domestik regional bruto juga naik, pendapatan juga naik,” paparnya.

Iklan dalam post

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *