Cirebon : Suasana haru menyelimuti pembukaan pesantren kilat, untuk puluhan Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) di Mapolresta Cirebon, Senin 10 Maret 2025.
Sebanyak 51 anak yang berada dalam penanganan Polresta Cirebon akibat terlibat dalam tawuran, geng motor dan sejumlah kenakalan lainnya, akan mengikui pesantren kilat selama lima hari kedepan.
Sebelum dilaksanakan pesantren kilat, para ABH ini diminta untuk langsung bersujud di kaki orang tua masing-masing dan meminta maaf secara langsung.
Prosesi ini, membuat banyak orang tua yang menitikkan air mata, bahkan salah satu orang tua sampai pingsan dan harus mendapatkan pertolongan medis.
Kapolres Cirebon, Kombes Sumarni mengatakan, dalam kegiatan pesantren kilat ini, selain akan diberikan pemahaman terkait agama, juga akan diajarkan mengenai kedisiplinan.
” Kita akan lakukan juga psikoterapi, agar mereka tidak lagi bermasalah dan tidak bertindak negatif,” kata Sumarni.
Selain kegiatan keagamaan dan kedisiplinan, dalam kegiatan ini juga akan memberikan sanksi sosial, sebagai penebus kesalahan yang telah dilakukan oleh para remaja ini.
Pihaknya akan meminta kepada seluruh ABH, untuk melakukan bersih-bersih di lingkungan Pemda Kabupaten Cirebon, Mapolresta Cirebon dan Asrama Polisi.
“Agar mereka punya kedisiplinan, dan membantu mereka peka terhadap keadaan disekitar mereka,” ujar Sumarni.
Dalam kegiatan ini, diketahui juga sejumlah ABH, berasal dari keluarga broken home. Ada juga yang merupakan anak dari pekerja migran, sehingga kurang diberikan pengawasan.
Kegiatan pesantren kilat ini kata Sumarni, untuk memberikan sentuhan kepada para ABH, untuk bisa kembali kejalan yang benar dan menjadi orang yang berprestasi.
” Kegiatan ini untuk memberikan sentuhan kepada para ABH, agar bisa kembali ke jalur prestasi,” ujar Sumarni.
