“Ada banyak sekali event-event budaya, dalam satu tahun itu hampir setiap bulan bahkan ada satu bulan dua kali gitu ya. Mungkin ada seling satu bulan kosong untuk istirahat,” ungkap Dr. Jaeni.
Menuju Wisata Desa Berkelanjutan
Proyek pengembangan wisata desa ini direncanakan berlangsung selama tiga tahun. Pada tahun pertama, difokuskan pada pengemasan seni budaya dan pembangunan fasilitas penunjang seperti ruang publik dan tempat istirahat.
Kuwu Desa Galagamba, Suwandi Hartono, menegaskan bahwa selain seni budaya, sektor pertanian juga akan menjadi bagian dari wisata edukasi, dengan harapan dapat mendongkrak perekonomian desa melalui wisata dan produk lokal.
“Kita akan membuat tempat wisata di area pesawahan dengan view Gunung Ciremai, selain itu juga kita akan membuat edukasi pertanian dan edukasi seni budaya. Tempat wisata ini menjadi usaha desa yang akan dikelola oleh Bumdes,” katanya.
Harapan ke Depan: Festival dan Event Internasional
Ke depan, Desa Galagamba berambisi menggelar event besar berskala nasional dan internasional, termasuk festival seni budaya dan world music.