Miris, Pelajar di Desa Japura Kidul Tidak Bisa Melanjutkan Sekolah karena Terkendala Biaya

Iklan bawah post

“Baru menginjak babak awal kegiatan belajar mengajar disekolah tahun ajaran 2024/2025 semester ganjil, persoalan model seperti ini nyata-nyata masih sering terjadi di sekitar kita,” katanya.

Terkait hal tersebut, menurutnya, merupakan tanggung jawab bersama. Bukan hanya pemerintah, melainkan semua masyatakat. Apalagi jika pemerintah terkesan tutup dalam hal ini.

Bacaan Lainnya

“Ini harus jadi perhatian kita semua bahwa kebesaran hati kita sangat dinantikan oleh masyarakat yang membutuhkan ketika masih ada siswa yang belum tersentuh pemerintah daerah maupun tingkat pusat,” kata dia.

Dengan slogan Tut Wuri Handayani sebagai ikon pendidikan, menurutnya dianggap menjadi motivasi besar tentang pentingnya pendidikan bagi generasi mendatang.

“Harapan saya, semoga peristiwa seperti ini tidak ada lagi dan tidak terulang lagi. Dan kami mengajak semua untuk sama-sama bertanggungjawab dipersoalan ini. Dan untuk pemerintah, jangan tutup mata,” imbuhnya.

Yang membuatnya miris, saat pertama kali menemui siswa yang putus sekolah tersebut di rumahnya, terlihat kondisi keluarga dan kondisi rumah cukup memperihatinkan.

Iklan dalam post

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *