Menurut Presiden, PT Bio Farma mampu memproduksi vaksin COVID-19 sendiri dengan kapasitas kurang lebih 20 juta dosis pada tahun ini. Bahkan tahun 2023 produksi IndoVac bisa mencapai 40 juta dosis. Jika banyak permintaan PT Bio Farma bisa memproduksi hingga 120 juta dosis vaksin IndoVac sebagai tambahan.
Baca juga : Polisi Bongkar Prostitusi Anak di Cirebon, Korbannya Umur 14 Tahun
Presiden mengapresiasi kinerja Bio Farma. Menurutnya, kehadiran IndoVac sebagai bentuk kerja keras dari sumber daya manusia yang dimiliki PT Bio Farma. Presiden menyadari proses pengembangan vaksin IndoVac tidak mudah, membutuhkan waktu 1,5 tahun dari mulai hulu hingga hilir.
“Prosesnya diam tidak pernah bersuara, tahu-tahu jadi IndoVac,” ujar Joko Widodo.
Presiden meminta Kementerian BUMN dan Kementerian Kesehatan mendukung Bio Farma dalam memproduksi vaksin dalam negeri termasuk COVID-19.
“Jadi Pak Menteri BUMN, Pak Menteri Kesehatan dorong terus Bio Farma sehingga nanti akan betul-betul menghasilkan sebuah revalue yang semakin besar bagi negara. Kita memiliki kemandirian berdikari betul di dalam urusan vaksin,” kata Jokowi.