Cirebon : Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) menyalurkan bantuan untuk korban banjir, yang terjadi disejumlah wilayah di Kabupaten Cirebon bagian timur.
Bantuan yang diterima langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon, Dr. H.Hilmy Rivai, M.Pd tersebut, berupa anggaran operasional dan logistik serta peralatan.
Hilmya mengatakan, bahwa Pemerintah Kabupaten Cirebon mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, yang telah memberikam bantuan atas peristiwa yang terjadi saat ini.
“Saya ucapkan terima kasih kepada BNPB, Kemensos, TNI dan Polri, serta unsur lainnya yang telah membantu dalam menangani bencana ini,” kata Hilmy, Kamis 7 Maret 2024.
Hilmy mengatakan, bahwa banjir yang terjadi pada Selasa 5 Maret 2024 ini, situasinya hampir sama dengan yang terjadi pada tahun 2018 lalu.
Namun bedanya, pada banjir tahun ini, jumlah yang terdampak lebih besar, yaitu 36 desa di 9 kecamatan. Bahkan, jalur utama Pantura juga sempat terdampak, sehingga sempat menghasilkan kemacetan.
“Kami juga turut berduka, atas meninggalnya dua korban di Kecamatan Waled,” kata Helmy.
Helmy juga mengungkapkan, bahwa Bupati Cirebon Drs.H.Imron, M.Ag sudah siap untuk menandatangani penetapan status darurat bencana, berdasarkan hasil rapat koordinasi dan assesment sejumlah dinas terkait.
Dengan adanya penetapan status darurat bencana ini, pemerintah kabupaten memiliki keleluasaan, salah satunya dalam masalah anggaran, untuk menangani bencana ini.
“Saat ini bukan lagi saatnya saling menyalahkan, namun perlunya bergerak bersama untuk menangani masalah ini,” kata Hilmy.
Deputi Bidang Kedaruratan BNPB, Mayjen TNI Fajar Setyawan menuturkan, bahwa perlunya duduk bersama antara pusat dan daerah, untuk mencari akar masalah dari musibah yang terjadi ini.
Setelah akar masalahnya sudah ditemukan, maka perlu dilakukan langkah bersama, untuk bisa memberikan solusi atas bencana ini.
Menurut Fajar, musibah memang tidak bisa diprediksi, namun menurutnya, upaya untuk meminimalisir dampak, sangat bisa dilakukan.
“Kita harus bisa mengurangi dampak dari bencana. Apalagi jika sampai memakan korban jiwa,” kata Fajar.
Sementara itu, anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Gantina mengatakan, bahwa BNPB memberikan bantuan uang operasional sebesar Rp 250 juta dan sejumlah bantuan logistik dan peralatan.
Bantuan logistik yang diberikan seperti perahu, pompa, sandang dan pangan serta bantuan lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat yang terdampak bencana.
Selly berharap, bantuan yang diberikan oleh BNPB ini, merupakan pemantik, untuk bisa mendorong pihak lainnya, memberikan bantuan kepada korban bencana banjir ini.
“Diharapkan masyarakat umum dan pihak swasta, juga bisa memberikan bantuan kepada korban bencana,” kata Selly.