Cirebon : Polresta Cirebon menggelar silaturahmi dengan para tokoh agama yang tergabung dalam Da’i Kamtibmas se-Kabupaten Cirebon di Halaman Mapolresta Cirebon, Kamis (26/7/2024).
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Cooling System Pilkada Serentak 2024 tersebut turut dihadiri PJ Bupati dan Forkopimda Kabupaten Cirebon lainnya.
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H, mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan sinergitas antara Polri dengan para Ulama, para tokoh agama yang tergabung dalam Da’i Kamtibmas dalam rangka mencegah terjadinya gangguan Kamtibmas menjelang Pilkada Serentak 2024.
“Kami juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga kondusifitas pada momen menjelang Pilkada Serentak 2024. Sehingga pelaksanaan pesta demokrasi di Kabupaten Cirebon berjalan dengan sejuk dan damai,” kata Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H.
Ia mengatakan, Pilkada Serentak 2024 yang kondusif akan melahirkan pemimpin amanah, dan membawa kesejahteraan bagi seluruh elemen masyarakat Kabupaten Cirebon. Karenanya, pihaknya mengajak masyarakat untuk menyukseskan gelaran pesta demokrasi yang aman, nyaman, dan damai.
“Cooling system ini merupakan langkah proaktif Polresta Cirebon untuk menjaga keamanan, ketertiban dan kelancaran Pilkada Serentak 2024. Sehingga diharapkan dukungan semua pihak akan membantu masyarakat menjalani proses pemilihan dengan aman dan penuh kepercayaan, cooling system membuat sejuk kehidupan bermasyarakat dan mengelola Kabupaten Cirebon tetap aman dan kondusif,” ujar Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H.
Sementara itu, Abdulloh Mubarok selaku Ketua Umum FORSATU Nusantara, Ketua DKM Ponpes Tarbiyatul Wildan Putat Payung menyampaikan bahwa ulama memiliki pengaruh yang besar di kalangan masyarakat. Mereka dihormati dan dipercaya sebagai pembimbing moral.
Ulama sering kali menjadi rujukan utama dalam memecahkan masalah sosial di tengah masyarakat, pembinaan moral dan mental yang dilakukan ulama dapat memperkuat integritas masyarakat dalam memilih.
“Sinergitas antara ulama dan umaroh (pemerintah) sangat krusial. Silaturahim atau hubungan baik antara ulama dan umaroh dapat memastikan bahwa pesan-pesan moral yang disampaikan ulama sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam menjaga kamtibmas,” kata Abdulloh Mubarok.
Peran ulama dalam pembinaan mental juga bisa dilihat dari upaya mereka dalam memperkuat ketahanan mental masyarakat menghadapi berbagai provokasi. Ulama dapat berperan dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh dan tetap berpikir rasional.
Ulama juga bisa mendorong semangat gotong royong dan saling membantu antarwarga, dapat menjadi penjaga moralitas dalam kampanye pemilu. Mereka bisa memberikan nasihat kepada para calon untuk berkompetisi secara sehat dan jujur, serta mengingatkan para pendukung untuk bersikap sportif.
“Sinergi ulama dan umaroh bisa memperkuat upaya pencegahan konflik sosial. Dengan adanya komunikasi yang baik antara kedua pihak, langkah-langkah preventif bisa diambil lebih dini, dengan kedudukan mereka yang netral dan dihormati, ulama bisa menjadi pengawas independen yang memastikan tidak ada kecurangan atau pelanggaran selama pemilu berlangsung,” ucap Abdulloh Mubarok.