Cirebon : Kejahatan perdagangan orang (Human Traficking) di Indonesia masih cukup tinggi. Salah satu penyebab dari tingginya kasus human trafficking di Indonesia, salah satunya adalah pemahaman terkait human trafficking yang masih rendah.
Penulis berkebangsaan Prancis Noèmie Kurta menuturkan, bahwa 70 persen korban Human Traficking diakibatkan oleh media sosial. Menurutnya, banyak bujuk rayu dan tipuan yang dimunculkan di media sosial, kemudian menarik banyak orang untuk terlibat, sehingga menjadi korban.
“ Biasanya, pelaku human traficiking memberikan iming-iming yang cukup banyak,” kata Noèmie saat melakukan diskusi daring dengan tema Cyber Security untuk Pencegahan Penculikan dan Perdagangan Orang, Sabtu 18 Februari 2023.
Menurutnya, ada beberapa ciri-ciri modus yang dilakukan oleh para pelaku human trafficking, diantaranya yaitu gaji yang ditawarkan cukup tinggi, mendapatkan pekerjaan yang mudah dan juga proses dijanjikan mudah.
Selain itu, biasanya pelaku human trafficking juga melakukan paksaan, untuk segera menentukan keputusan. Langkah tersebut membuat korban tidak berfikir panjang dan akhirnya menjadi korban. Pelaku traficiking juga ujar Noèmie, biasanya menawarkan kontrak pekerjaan dan lokasi bekerja yang tidak jelas.